Senin, 14 November 2011

Makna Lambang




Makna Lembaga Adat Bujangga Manik

1. Segi lima adalah Pancasila yang merupakan Dasar dari Lembaga, dan adalah untuk mengingat bentuk dari ratusan Linggam di gunung Padang yang berbentuk segi lima, warna garisnya adalah emas karena diharapkan bisa memikat banyak manusia untuk mau tertarik dan mengenal Lembaga ini

2. Warna latar merah adalah simbol dari pergolakan manusia dalam kehidupan

3. Warna biru yang menjadi warna dari simbol laut adalah Ilmu dan Pengetahuan, gejolak ombaknya adalah aplikasinya

4. Empat puncak gunung adalah sedulur papat, Lembaga menjadi kuat ketika empat komponen Darat, Laut, dan Udara serta Inteligen mendukung Lembaga

5. Perahunya adalah Parahu Nuh, melambangkan wadah, yang aman dan kokoh. Bentuknya seperti Piramida terbalik, maksudnya didalam Lembaga, pemimpin yang melayani secara, bukan sebaliknya. Warnanya yang biru tua melambangkan tingkat Keilmuan dan Pemahaman yang tinggi sehingga berada dibawah ombak, maksudnya tidak lagi terombang ambing oleh situasi dan kondisi yang terjadi, baik kondisi yang menyamankan maupun kondisi buruk

6. Sisi perahu yang berwarna coklat adalah yang menjadi anggota yang mesti diwaspadai, tetapi bisa diambil manfaatnya sebagai tempat munculnya kesuburan, sifatnya seperti tanah

7. Sisi berwarna hijau adalah anggota yang menerima Lembaga dengan penuh kesadaran, adalah simbol harapan dari Lembaga untuk terciptanya kesuburan, Gemah Ripah Loh Jinawi, sifatnya seperti tumbuhan

8. Ikat kepala atau "saceudeung kaen" berwarna putih mengisyaratkan penerimaan akan warna-warna yang Bhinneka Tunggal Ika, karena putih bukan warna. Penggunaan ikat kepala menandakan kesiapan untuk mengikat segala nafsu badani dan rohani dengan mengikat kuat-kuat otak sebagai sumber kemampuan berpikir yang dengannya muncul ucap dan tindak. Penggunaan ikat kepala diharapkan juga mengingatkan anggota Lembaga pada Jendral Sudirman dan Pangeran Diponegoro sebagai pejuang dan pahlawan yang lahir di tanah Nusantara dan untuk mengingatkan pada sang Bujangga Manik yang dalam Perjalanannya menggunakan saeceudeung kaen ini.

9. Lingkaran berwarna emas adalah DIA YANG MAHA KUASA lah yang menggerakan semua, adalah yang awal dan yang ahir, adalah simbol harapan bahwa pada akhirnya emas Nusantara bisa kembali memakmurkan dunia ini, bentuknya yang seperti lubang menandakan posisinya sebagai Yoni.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar